Hendri Sutadinata Maya Muncar – Definisi Sukses yang Hakiki
Hendri Sutadinata Maya Muncar – Sukses adalah
impian bagi hampir semua orang. Namun demikian, sukses tidak bisa diraih dengan
begitu saja, perlu banyak hal yang harus Anda lakukan untuk menuai sukses
tersebut. Di dalam Dunia bisnis, ini disebut dengan proses yang harus dilakukan
untuk sampai ke sukses. Pada artikel ini, HendriSutadinata Maya Muncar akan memberikan gambaran tentang sukses dari
beberapa orang besar.
Pertama adalah
Warren Buffett. Dalam biografinya, Buffett berkata, “Pada dasarnya, ketika
sudah berusia setua saya, Anda akan mengukur kesuksesan dari berapa banyak
orang yang Anda inginkan untuk mencintai Anda, yang benar-benar mencintai
Anda.” Rasa cinta tidak bisa dibeli atau dipaksakan. Satu-satunya cara untuk
dicintai adalah dengan memberikan cinta pula sebanyak-banyaknya. Ketika cinta
itu berbalas, saat itulah kamu merasakan sukses yang sesungguhnya.
Kita hidup di
lingkungan startup atau bisnis yang selalu mengajak para penghuninya untuk
mendongak ke atas. Kita melihat mimpi-mimpi dan visi hebat, berkutat dengan
angka-angka besar—baik itu uang atau jumlah pengguna—dan dikelilingi oleh gaya
hidup yang aktif serta, terkadang, glamor. Lingkungan seperti ini terkadang
bisa membuat kita lupa, bahwa sesungguhnya, orang-orang seperti kita adalah
minoritas. Sedangkan mayoritas kelas pekerja yang hidup di dunia ini adalah
orang yang biasa-biasa saja. Mereka tidak punya impian muluk, tapi sudah bangga
asalkan bisa menyejahterakan keluarga. Hidup mereka diisi dengan rutinitas,
berkutat dengan berbagai kesulitan rumah tangga, dan mungkin memikul beban
utang akibat biaya pendidikan, cicilan rumah, atau kesehatan. Baca juga disini
Kemudian, Barack
Obama. Ketika Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat, kekuasaan bukan
arti sukses bagi pria kelahiran Hawaii itu, tapi kendaraan yang bisa ia gunakan
untuk menolong orang banyak. Semasa kepemimpinannya, Barack Obama identik dengan
kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat kelas menengah,
seperti penurunan pajak, peningkatan layanan kesehatan, dan kesetaraan hak bagi
perempuan.
Dan dia (Barack
Obama) percaya bahwa bila kamu sudah bekerja keras, berhasil, dan telah
melewati sebuah pintu kesempatan, yang kamu lakukan kemudian bukan menutup
pintu tersebut. Yang kamu lakukan adalah mengulurkan tangan ke belakang, dan
memberi kesempatan bagi orang lain untuk meraih kesempatan yang sama,” demikian
cerita sang istri, Michelle Obama.
Comments
Post a Comment